Implementasi Nalar Kritis Mahasiswa BEM ITB AD Lamongan

Lamongan - (15/12/2024) Jika ada pertanyaan tentang siapa yang paling cocok menjadi pemimpin, dan apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, apa yang akan kalian jawab?. Mengenai siapa yang pantas menjadi pemimpin, semua orang punya hak dan kesempatan yang sama, tapi bagaimana pemimpin tersebut dalam tindakan, sikap dan cara kepemimpinannya itulah yang menentukan seberapa pantaskah dia sebenarnya untuk menjadi seorang pemimpin. 

Jika kita berbicara tentang pemimpin tak lepas kaitannya dengan organisasi. Yang mana organisasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu organon yang berarti "alat" atau "tools". Jadi Organisasi dapat dimaknai sebagai kata benda yang mana ia mempertemukan kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Ketika sekelompok orang tersebut bergerak dengan dalih menginginkan tercapainya tujuan bersama, pastinya akan diikuti juga dengan cara pandang kita terhadap suatu hal, seperti apa cara kita memberikan kesimpulan terhadap suatu situasi, mana yang seharusnya menjadi kewajiban dan harus dilakukan, serta manajemen organisasi yang baik dapat memberikan stigma tentang seseorang yang berhasil dalam kepemimpinannya dan menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin. 

Jka seorang pemimpin itu adalah berasal dari seorang mahasiswa, lalu apa standart minimal yang perlu dia penuhi untuk dapat dianggap layak sebagai seorang pemimpin bagi dirinya sendiri atau untuk sebuah organisasi yang akan dia pimpin?. Tentunya yang pertama adalah paham akan tanggung jawabnya, pandai memposisikan diirnya dalam menghadapi situasi khususnya yang penuh problematika karena itu akhirnya menguji seberapa baik problem solving yang dimiliki, dan yang paling terpenting adalah kemampuannya sebagai seorang “pembaca, penganalisis, dan petunjuk”. 

Kemampuan sebagai pembaca yang dimaksud adalah bukan membaca dalam dunia literasi saja tapi bisa menjadi pembaca untuk situasi dan peka terhadap apa yang sedang terjadi apakah itu baik atau buruk”. Kemudian kemampuan sebagai penganalisis yang mana ketika terjadi suatu hal dari situasi yang kita rasakan kita bisa memberikan alasan untuk apa yang melatarbelakangi hal tersebut terjadi, apa efek untuk kedepannya jika hal tersebut tetap dibiarkan terjadi apakah positif atau negatif? Dan itu bisa kita jawab dengan kemampuan sebagai penganalisis. 

Tentunya sebagai seorang pemimpin ketika kita menemui suatu hal yang terjadi dan bisa dikatakan hal tersebut negatif, bukan hanya kritik tapi juga perihal solusi apa yang akan coba kita berikan untuk menanggapi hal tersebut yang dalam hal ini masuk kepada makna dari kemampuan menjadi seorang petunjuk.

Memaknai beberapa hal diatas dan demi untuk memberikan bekal bagi seorang mahasiswa untuk mengaktualisasikan ketrampilannya dalam kepemimpinan untuk sebuah organisasi, Badan Eksekutif Mahasiswa ITBADLA pada 14-15 Desember 2024 yang bertempat di Aula lt.03 mengadakan kegiatan “Latihan Ketrampilan Mahasiswa Tingkat Dasar” atau yang bisa kita sebut LKMM-TD dengan tema “mengasah nalar kritis mahasiswa guna menciptakan pemimpin yang berintegritas dalam berorganisasi”. 

Akhmad Misbakhul Khoir selaku PRESMA BEM ITABDLA dalam sambutannya mengatakan “Jika kita hanya ingin diberi julukan nama sebagai seorang mahasiswa, itu merupakan hal yang mudah yang mana bisa kita raih dengan cara berkuliah dan kemudian kau bisa disebut sebagai seorang mahasiswa. Namun tak banyak yang faham dan mengaktualisasikan perannya sebagai seorang mahasiswa, maka dari itu sebelum kita menjadi seorang pemimpin bagi suatu organisasi selayaknya wajib bagi kita untuk paham fungsi dari nama yang melekat pada diri kita yakni sebagai agent of change yang melalui cara pemikiran kritisnya tidak hanya memberikan kritik tapi solusi nyata melalui jiwa kepemimpinanan dalam dirinya”.

Pada kegiatan tersebut peserta mendapatkan satu materi pengantar yakni terkait dengan kepemimpinan, arah gerak mahasiswa, dan fungsi mahasiswa yang pada kesempatan tersebut disampaikan oleh Ali Mustain, S.Pd yang merupakan seorang mahasiswa magister manajemen (on going) sekaligus Aktivis yang saat ini tergabung di Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Dalam penyampaian materinya, beliau seringkali mengajak interaksi audience dengan melontarkan beberapa pertanyaan yang kemudian ditanggapi dengan antusias oleh peserta. Sedikit kutipan hal yang beliau sampaikan, “Baik pemimpin atau kepemimpinan, keduanya adalah hal yang akan selalu terikat pada peran seorang mahasiswa yang sejatinya sebagai pemimpin perubahan dan kontrol sosial”. Tuturnya saat penyampaian materi pengantar di Aula lt. 03 Kampus ITBADLA.

Selain materi pengantar, terdapat lima materi pokok yakni materi terkait Analisis Kondisi Lingkungan, Perumusan Gagasan Awal, Administrasi Kesekretariatan, Motivasi dan Pengendalian Konflik serta Teknik Penyusunan dan Penyempurnaan usulan kegiatan. 

Lima materi pokok tersebut disampaikan secara langsung oleh Bpk. Dadang Wiratama, SE.,M.SEI. pada penyampaian materi tentang Analisis kondisi Lingkungan pemateri membagi peserta untuk menganalisis kondisi di lingkungan internal dan eksternal, dimana sejauh yang bisa kita amati beberapa hal baik internal maupun eksternal seringkali jarang diketahui dan di analisa oleh mahasiswa. 

Oleh karenanya menurut penulis dengan adanya pemaparan materi tersebut, kita sebagai seorang mahasiswa dapat belajar untuk peka terhadap kondisi atau situasi disekitar kita, turut belajar mengamati terkait latar belakang dan faktor-faktor yang mendasari, dampak kedepannya, dan solusi yang bisa kita tawarkan untuk hal tersebut. 

Pada materi selanjutnya yakni terkait dengan perumusan gagasan awal, merupakan tindak lanjut dari materi analisis sosial. Pada materi ini peserta diminta untuk merumuskan solusi yang bisa diberikan dalam wujud pembuatan rancangan kegiatan yang dalam hal ini penerpan analisis SWOT untuk meninjau keefektifan rancangan kegiatan yang akan kita agendakan untuk memberikan solusi terkait problematika yang kita analisis. 

Selain itu untuk meminimalisir suasana bosan panitia yang turut dibersamai oleh pemateri memberikan beberapa ice breaking di celah-celah pergantian materi. Selain untuk melatih nalar kritis mahasiswa, terdapat juga materi terkait administrasi yang mana dalam sebuah organisasi administrasi menjadi hal yang penting dan krusial, sehingga patut menjadi perhatian bersama. 

Dalam berproses di sebuah organisasi, semangat individul untuk membangun dan menggerakkan organisasi terkadang mengalami naik turun dan tidak konsisten, hal tersebut dipicu oleh kemampuan pengendalian konflik yang kurang sehingga menciptakan lingkungan yang kurang nyaman dan dampaknya pada motivasi individual di organisasi. Oleh karenanya pemateri juga menyampaikan terkait dengan hakikat motivasi dan cara pengendalian konflik yang dapat memberikan dorongan serta motivasi kepada seluruh peserta. 

Kemudian pada materi yang terakhir peserta mendapatkan materi sekaligus penugasan untuk membuat penyusunan dan penyempurnaan usulan kegiatan, sebagai bekal yang dapat diimplementasikan pada organisasi masing-masing.

Semoga kedepannya Badan Eksekutif Mahasiswa dapat terus menampung aspirasi seluruh mahasiswa ITBADLA dan menyediakan wadah untuk pengembangan moral, intelektual dan pemberdayaan untuk peningkatan mutu dan kapsistas mahasiswa. Semoga dengan terlaksanannya kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi kita semua. (Sovi)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama