Android adalah sistem operasi mobile yang menjadi perangkat ponsel dengan jumlah pengguna terbanyak. Setiap pabrikan menawarkan Stock ROM Android yang bervariasi, namun tidak sedikit pengguna yang memilih menggunakan Custom ROM dengan alasan tertentu.
Pada saat ini siapa tidak mengetahui ponsel dengan sistem operasi Android, yang mana hampir seluruh kalangan usia mulai dari anak-anak hingga orang tua hampir setiap saat selalu menggunakan perangkat ini. Baik untuk sekedar berkomunikasi, bermain game, hingga berhubungan dengan pekerjaan.
“Berbeda dengan iOS yang merupakan close-source, Android hadir sebagai sistem operasi sumber terbuka yang menjadikannya primadona dengan cepat karena bebas untuk diubah dan dikembangkan.”
Android adalah sistem operasi berbasis Linux dengan kode sumber terbuka dan berlisensi APACHE 2.0 yang dirancang beragam untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005 (Wikipedia, 25 Juni 2024).
Apa yang dimaksud dengan ROM?
ROM ke Android adalah singkatan dari Read Only Memory. "ROM" adalah perangkat lunak sistem operasi yang menjalankan Droid Anda. ROM disimpan di bagian "Read Only Memory" dari perangkat keras pada smartphone dan/atau tablet Android. Android hadir dalam dua bentuk: Stock ROM dan Custom ROM.
Apa yang dimaksud dengan Stock ROM?
Stock ROM adalah ROM yang datang secara default di ponsel atau tablet Android. Ini adalah versi khusus Android yang dikembangkan oleh produsen dan operator agar pengguna dapat menggunakan perangkat mereka dengan tampilan dan fitur yang unik. Smartphone "out-of-the-box" semuanya dikirimkan dengan stock ROM.
Keuntungan Menggunakan Stock ROM
- Menjaga garansi. Stock ROM tidak akan membatalkan garansi perangkat Android Anda. Salah satu alasan terbesar mengapa pengguna tidak menggunakan ROM kustom adalah karena rooting akan segera membatalkan garansi Anda. Menginstal ROM kustom perlu mendapatkan akses root. Sebagian besar Produsen melarang rooting atau menginstal versi Android khusus.
- Aplikasi bawaan. Perangkat Android dengan stock ROM biasanya dilengkapi dengan banyak aplikasi yang sudah terinstal. Aplikasi-aplikasi ini terkadang cukup bagus untuk menarik pelanggan seperti pemutar musik, kalender, cuaca, dan sebagainya. Namun, aplikasi pra-instal ini terkadang jarang digunakan oleh pengguna yang disebut bloatware. Dalam hal ini, keuntungan ini dapat berubah menjadi kerugian.
- Fitur Premium. Sama seperti
aplikasi pra-instal, Stock ROM juga dilengkapi dengan banyak fitur premium
yang tidak tersedia di ROM kustom. Fitur-fitur ini termasuk layar beranda,
font, peluncur atau laci aplikasi. Perangkat yang dikembangkan oleh
produsen yang berbeda mengirimkan fitur dan aplikasi premium yang berbeda.
Apa yang dimaksud dengan Custom ROM?
Custom ROM adalah ROM yang dikustomisasi atau dikembangkan dari kode sumber asli Android. Custom ROM tidak disediakan oleh Google atau vendor ponsel lainnya, tetapi dikembangkan dan dipelihara oleh komunitas dan kontributornya. Custom ROM yang dikembangkan berbeda dari kode sumber asli dalam hal fitur dan tampilan.
Keuntungan Menggunakan Custom ROM
- Akses root. Custom ROM memberi Anda akses root pada sistem Android Anda. Jika Anda memiliki Android dengan stock ROM dan ingin membuang stock ROM untuk menikmati custom ROM, pertama-tama Anda perlu melakukan root pada Android Anda. ROM kustom memungkinkan Anda melakukan apa saja di ponsel atau tablet Anda.
- Pembaruan cepat. Setelah versi Android terbaru dirilis, stock ROM memungkinkan Anda untuk memperbarui ke versi terbaru tanpa harus menunggu. Stock ROM yang dikendalikan oleh produsen atau operator mungkin tidak menyediakan layanan pembaruan ini atau membutuhkan waktu lama untuk melakukannya.
- Performa yang lebih baik. ROM kustom memungkinkan Anda menginstal aplikasi pihak ketiga yang Anda sukai tanpa batasan apa pun dan menghapus aplikasi sistem apa pun yang tidak dapat dihapus dalam ROM stok. Hal ini membuat ROM kustom berkinerja dan berfungsi lebih baik daripada ROM stok.
Dengan custom ROM, pengguna sendiri dapat menyesuaikan layar beranda, font, UI, UX, apa pun yang mereka sukai. Pengguna akan menjadi penguasa perangkat Android dengan custom ROM.
Semenjak generasi Android 12 banyak pabrikan yang melakukan pembatasan besar-besaran, yaitu dengan tidak memberikan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan instalasi Custom ROM. Hal ini disebabkan terlalu banyaknya pengguna yang melakukan perubahan terhadap perangkat dan bisa merugikan.
Namun, masih banyak juga pabrikan yang mengijinkan pengguna menginstal Custom ROM dengan berbagai persyaratan guna mengurangi dampak kerugian bagi konsumen.
Contoh Custom ROM Android
- Pixel Experience: Merupakan custom ROM terbaik untuk Android saat ini dan ada tiga alasannya. Dukungan untuk banyak perangkat, fitur Pixel untuk perangkat non-pixel, dukungan GCam bawaan, dan lebih banyak fitur, dan stabilitas keseluruhan, yang merupakan yang terbaik di antara semua ROM yang kami coba sejauh ini.
- LineageOS: Ketika orang mendengar kata "custom ROM," LineageOS mungkin adalah hal pertama yang terlintas di benak mereka. LineageOS adalah CyanogenMod dan bagi mereka yang belum tahu, pada musim gugur 2016, Cyanogen mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan dan menutup infrastruktur di balik proyek tersebut. Sejak saat itu, komunitas pengembang terus melanjutkan proyek ini, tetapi dengan nama LineageOS.
- Evolution X: Ini adalah Remix Kebangkitan dari masa lalu. Hal ini karena banyaknya fitur kustomisasi yang ditawarkannya, dan itu dilakukan dengan relatif stabil. Evolution X menggabungkan berbagai potongan kode ke dalam satu proyek utama untuk menghadirkan daftar panjang fitur untuk banyak perangkat. Meskipun ini berarti bahwa pembaruan datang sedikit lebih lambat, mereka masih dapat memberikan pembaruan secara teratur.
Menggunakan Stock ROM adalah pilihan bijak karena sistem akan terawat langung dari server pabrikan dengan melakukan pembaruan berkala. Sayangnya, kebanyakan pabrikan membatasi pembaruan sistem operasi hanya 2 sampai 3 kali. Sisanya hanya pembaruan keamanan yang terkadang sangat lambat.
Hal itu yang menyebabkan banyak pengguna memilih beralih menggunakan Custom ROM, karena bisa mendapatkan pembaruan untuk perangkat ponselnya. Sayangnya, ini juga bisa menjadi pisau bermata dua karena terkadang orang yang mengembangkan akan tiba-tiba berhenti tanpa alasan yang jelas.
Custom ROM menawarkan banyak hal, kebanyakan pengguna tertarik karena tidak banyak bloatware yang tersemat, bahkan mungkin tidak ada bloatware sama sekali. Terlebih lagi ada konfigurasi khusus yang bisa meningkatkan kemampuan perangkat (kebanyakan optimasi ini untuk kebutuhan gaming).
Terlepas dari polemik dan berbagai fitur menarik dari Custom ROM, memilih untuk menggunakan Stock ROM adalah pilihan terbaik. Jaminan keamanan dan stabilitas sistem adalah alasan kuat untuk hal itu.
Jika memang menggunakan Custom ROM, ada baiknya membiasakan diri dengan kerusakan sistem dan mengasah kemampuan untuk melakukan troubleshooting. Karena pengguna tentu perlu untuk bisa mengatasi kerusakan yang mungkin timbul akibat tidak kesesuaian driver dan semacamnya.
Mulai dari proses instalasi yang rumit, resiko kerusakan perangkat keras, resiko kebocoran data karena akses ilegal terhadap inti dari sistem operasi adalah sepotong kecil resiko yang harus ditanggung.
Namun, diakui atau tidak, terkadang Custom
ROM bisa menjadi pilihan terbaik untuk memperpanjang masa usia ponsel Android.
Karena tidak sedikit ponsel yang justru lebih optimal saat menggunakan ROM
pihak ketiga yang telah dioptimalkan, baik secara visual maupun performa.
Posting Komentar