Manajemen Market Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan

manajemen market
 
Pengelolaan dan sistem perlu menjadi perhatian khusus dalam tindak lanjut ketahanan pangan nasional. Global Nutrition Report (2020) diketahui Awal tahun 2020, Food and Agriculture Organization (FAO) telah memberikan peringatan dini kepada seluruh pemimpin negara mengenai kemungkinan buruk dampak pandemi Covid-19 terhadap ketahanan pangan. Krisis pangan global diperkirakan dapat terjadi yang dapat menyebabkan kelaparan meningkat. Di sisi lain sebelum pandemi, diperkirakan sekitar 820 juta orang telah menderita akibat kekurangan pangan. 

Kondisi ini menjadi sorotan penting di kabupaten Lamongan ditahun 2024 hingga 5 tahun pada aspek food estate, selanjutnya oleh para pemangku kepentingan khususnya petani. (Buku Pintar Pengembangan Food Estate Kementerian Pertanian, 2010) food estate adalah program usaha budidaya tanaman berskala luas, atau lebih dari 25 hektar dengan konsep pertanian modern. Konsep pertanian ini menggunakan sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), akses permodalan, dijalankan oleh organisasi, dan dikelola dengan manajemen modern.

Ada beberapa komoditas yang dikembangkan dalam program lumbung pangan ini, seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, tebu, serta ternak sapi atau ayam. Di Lamongan dalam beberapa kemungkinan yang keberhasilannya dalam pertanian padi dan jagung. 

lamongankab.go.id (2022) Lamongan sebagai penyumbang food estate dengan produksi 1.211.821 ton beras pada 2022. Telah dimulai juga pada pertanian jagung. faktualnews.co (2024) Grand launching Benih jagung bioteknologi varietas NK 212s Pendekar Sakti dari PT Syngenta Indonesia Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan Selasa (27/2/2024). 

Benih jagung dengan varietas ini memiliki keunggulan ganda, yaitu toleran terhadap Herbisida Glifosat dan tahan terhadap Ulat Penggerek Batang (Asian Corn Borer/Ostrinia furnacalis). Melalui jagung Bupati Yuhronur mengutarakan, Lamongan menjadi indikator ketahanan pangan nasional, tidak hanya dari padi, tetapi juga jagung dengan produktivitas jagung Lamongan lebih dari 500 ton setiap tahun, sehingga masuk 5 besar di Provinsi Jawa Timur dan menjadi bagian penting untuk menyuplai jagung nasional.

Manajemen sistem yang selalu memperhatikan nilai tepat guna lahan dan saling menguntungkan antara petani dan organisasi perusahaan. Pengelolaan yang menghendaki tranformasi kepemimpinan yang tepat sasaran juga sistem yang terhubung antara 2 atau lebih elemen. Menjadi ruang lahan, perusahaan, dan petani yang terintegrasi.

Manajemen sistem terpenuhi maka food estate yang digadang-gadang menjadi progam strategis nasional (PSN) di Indonesia yang sudah dimulai presiden Jokowi 2020-2024. Menjadi perhatian lebih di Indonesia karena kondisi agraris yang memungkinkan dalam ketahanan pangan.

Diperkirakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, alokasi dana untuk ketahanan pangan sebesar 114,3 triliun rupiah atau naik 13,4 triliun rupiah dibanding tahun 2023 yaitu 100,9 triliun rupiah, yang di dalamnya mencakup food estate.

Ketahanan pangan tidak hanya menjadi market yang akan menguntungkan tetapi kepentingan masyarakat seutuhnya

Mengapa?

(Buku Pintar Pengembangan Food Estate Kementerian Pertanian, 2010)

a. Melonjaknya permintaan pangan dunia sebanding dengan pertumbuhan penduduk.

b. Supply pangan dunia yang tidak sebanding dengan permintaan (Global Fcod Crisis)

c. Dengan semakin tingginya laju alih fungsi lahan pertanian (khususnya di P. Jawa dan Bali), dan kebutuhan pangan nasional yang semakin meningkat, sehingga pangan menjadi komoditas strategis.

d. Outflow devisa negara untuk pembiayaan impor beberapa komoditas pangan.

e. Ketersediaan lahan potensial sebagai lahan cadangan pangan cukup luas (khususnya diluar P. Jawa dan Bali) namun belum tergarap secara optimal, dan membutuhkan modal investasi yang cukup besar, di sisi lain dana Pemerintah terbatas, sehingga perlu peran investor dalam pengembangan food estate, dengan tetap memperhatikan / melindungi kepentingan masyarakat setempat.

Selanjutnya, berapa perkiraan lahan untuk food estate?

Batas maksimal penggunaan areal pertanian oleh satu perusahaan sesuai dengan jenis komoditinya, seluas maksimal 10.000 ha, sedangkan khusus untuk wilayah Papua luas maksimum 20.000 ha, seperti yang diatur dalam PP No. 18 Tahun 2010Pasal 8 ayat (3) :

1) badan usaha mil Negara;

2) badan usaha milik daerah;

3) badan usaha swasta; atau

4) koperasi/ BUMP

Dari peraturan ini pemerintah Indonesia dalam progam strategis nasional melaksanakan jangkauan food estate (produksi pangan) Indonesia di Kalimantan Tengah. Dalam Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2023. Jangkauannya mencapai Target tahun 2022, 62.456,24 ha sedangkan Realisasi tahun 2022 mencapai 61.434,88 ha.

Target tahun 2023, 61.434,88 ha, Target tahun 2024, 61.434,88 ha. Diketahui banyak kontroversi terjadi akibat pengelolan yang masih belum memenuhi manajemen sistem yang terintegrasi.

unpar.ac.id (2022) Prof. Koerniatmanto Soetoprawiro. S.H. MH. selaku Guru Besar FH UNPAR memaparkan 3 konsep yang telah dikembangkan oleh ahli ekonomi, di mana ketiga konsep tersebut harus harmonis dan saling mendukung, yakni :

1. Sistem Ekologi : hubungan timbal-balik antara makhluk hidup khususnya manusia dengan lingkungan alamnya.

2. Sistem Sosial : hubungan interaksi antar manusia dan lembaga/kelompok sosial.

2. Sistem Ekonomi/Bisnis : hubungan kerja antar komponen usaha dengan tujuan bisnis. 

Merespons hal tersebut, Prof. Koerniatmanto memaparkan beberapa alternatif jalan keluar, antara lain :

1. Optimalisasi Bioteknologi yang ramah lingkungan (Intensifikasi Pertanian, Pertanian Modern, dan Pertanian Organik)

2. Manajemen Pangan (Diversifikasi dan Efisiensi Pangan).

4. Memaksimalkan Peran Petani Kecil Desa (Diberikan akses bisnis, edukasi dunia digital, dijadikan price setter pangan)

5. Pangan dikuasai negara (sebagaimana tertulis di Undang-Undang Dasar NKRI 1945 pasal 33 dan bergerak non-profit).

Dari sini optimalisasi manajemen sistem menjadi arus penting untuk PSN lebih maksimal.

Lalu apa yang ada di Lamongan?

(Kabupaten Lamongan dalam Angka, 2024) Luas total area 181.280 km². Jika dihitung 10.000 ha = 100 km² sedangkan pelaksanaan progam prioritas PSN di kalimantan tengah yang telah terjadi sudah mencapai 61.434,88 ha. Di Lamongan sudah menjadi penyumbang progam ini hingga kementanpun pernah berkunjung pada tahun 2022 tahun yang lalu. 

Manjemen Plan market pertanian padi dan jagung adalah hal penting yang harus diperhatikan. Perlu banyak analisa market dan peluang lebih untuk ketahanan petani di Lamongan. Selain itu manajemen sistem menjadi perencanaan strategis otonomi daerah tentang kepentingan pangan seutuhnya.


Penulis: M. Nurul Huda

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama