Perpustakaan dan LESIKOM Mengajak Pelajar dan Mahasiswa Giat Menulis

Giat Menulis
Lamongan, Perpustakaan dan Lembaga Sistem Informasi dan Komunikasi (LEKSIKOM) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan (ITBADLA) menunjukkan kepedulian dalam gerakan menulis di kalangan pelajar dan mahasiswa. Program ini hasil kolaborasi sekaligus bentuk kepedulian yang kemas dengan acara bertemakan “Kelas Menulis Esai Dan Opini Populer”, acara digelar secara daring via zoom. (03/08/2024). Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan kreativitas generasi muda.

Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai institusi tingkat pelajar dan Perguruan Tinggi se-Kabupaten Lamongan. Pada acara ini turut mengundang pemateri M. Nur Ali Zulfikar, S.Pd,. M.Pd dan Danang Bagus Mahendra, S.IIP.

Acara dibuka oleh ketua panitia, Muh. Fahmi Yusuf, S.Kom, M.Kom dengan menyapa para peserta. Dalam sambutan, beliau menyampaikan “semoga acara kelas menulis ini bisa menambah motivasi dan semakin giat membaca dan menulis, selanjutnya, saya meminta maaf apabila acara ini masih banyak kekurangan” Ujar Fahmi kepala Leksikom ITBADLA.

Menginjak ke inti acara yakni pemaparan materi dari setiap pamateri yang kemudian dipandu oleh Dadang Wiratama, SE, M.SEI sebagai moderator.

Pemateri utama, M. Nur Ali Zulfikar, S.Pd, M.Pd, yang akrab di panggil Zulfikar, menerangkan bahwa menulis artikel popular/opini memiliki teknik tersendiri. “teknik penulisan opini dimulai dari menemukan topik, kemudian tulis semua informasi dan pemikiran yang ada di kepala, selanjutnya tambahkan dengan data-data terpercaya, yng terakhir baca berulang setiap kata dan kalimat”, disampaikan Zulfikar selaku Sekertaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lamongan.

“saya istiqomah menulis agar dapat dikenang oleh generasi dan khususnya anak cucu saya nanti”, tambahnya saat menjawab pertanyaan dari peserta.

Danang Bagus Mahendra, S.IIIP, Danang panggilan akrabnya, menerangkan bahwa esai berdasarkan jenisnya terdapat 3 jenis yakni argumentatife, deskriptif dan naratif. Esai banyak dipilih penulis pemula karena sifatnya yang tidak formal. “saat menulis usahakan memiliki tujuan/target, tumbuhkan dan rawat hasrat menulis, kemudian manajemen progress tulisan”, Ujar Danang Pustakawan ITBADLA yang juga langganan lomba juara esai.

Menjadi penulis tidak bisa instan, namun, butuh proses yang cukup panjang. Selain itu, diikuti banyak membaca tulisan-tulisan dan selalu melatih diri. Jika hal itu dilakukan secara konsisten seseorang akan berhasil menjadi penulis yang baik.

M. Nurul Huda, menyatakan menulis dan membaca memang tak terpisahkan dalam pendidikan. Misalnya “kegiata pelatihan menulis yang diselenggarakan kampus ITBADLA menjadi nilai plus untuk saya mengembangkan literasi yang sudah menjadi motivasi saya untuk tetap belajar meraih ilmu pengetahuan", Ujar Huda salah satu peserta kelas menulis esai.

Berharap, program kolaborasi ini dapat terus dijalankan sebagai sarana menebar semangat giat menulis kepada generasi muda. Semoga, acara ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Dan, bisa menjaga marwah Lamongan yang dikenal sebagai produsen penulis kondang. (DW).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama