KKN 9 Mengajak Ibu PKK Desa Kedungbanjar Cerdas Pemasaran Digital dan Olah Daun Kelor Cegah Stunting

Kedungbanjar

Lamongan, 11 Agustus 2024 - Dalam rangka upaya pencegahan stunting dan meningkatkan keterampilan ekonomi masyarakat, mahasiswa KKN kelompok 9 dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITBADLA) melakukan pelatihan pembuatan stik daun kelor bersama ibu-ibu PKK Desa Kedungbanjar. Acara ini berlangsung pada Sabtu, 10 Agustus 2024, pukul 12.30 di Desa Kedungbanjar, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

Pelatihan ini menekankan pada aspek kesehatan dengan memanfaatkan daun kelor yang kaya akan gizi sebagai bahan utama stik. Daun kelor yang  kaya akan vitamin dan mineral, seperti potasium, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan zat besi baik untuk tumbuh kembang anak. Hal tersebut merupakan salah satu upaya yang digaungkan oleh mahasiswa KKN Kelompok 9 ITBAD Lamongan dalam pencegahan stunting.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga mengintegrasikan elemen ekonomi dengan pengenalan strategi digital marketing. Mahasiswa KKN memperkenalkan cara-cara efektif untuk memasarkan produk olahan lokal melalui platform digital, sehingga diharapkan produk stik daun kelor ini dapat dikenal lebih luas dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Ketua Kelompok 9 KKN ITBAD Lamongan, Erdila Yuni Safitri menyampaikan dalam acara tersebut bahwa pelatihan ini merupakan bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat desa. “Kami ingin membantu masyarakat Desa Kedungbanjar tidak hanya dalam hal kesehatan, tetapi juga dalam meningkatkan perekonomian melalui inovasi produk berbasis lokal yang dipasarkan secara digital,” ujarnya.

Ibu-ibu PKK yang hadir tampak antusias mengikuti pelatihan, mulai dari proses pembuatan stik daun kelor hingga cara mempromosikannya melalui media sosial. Salah satu peserta, Ibu Nurul, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah memberikan pelatihan ini. Dengan adanya ilmu baru ini, kami bisa membuat produk yang sehat dan bisa dipasarkan lebih luas,” menurut ibu Nurul.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal dari program berkelanjutan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Kedungbanjar, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam memberdayakan masyarakatnya melalui inovasi produk lokal dan digitalisasi pemasaran. (EY).

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama