Anne Avantie : Desainer Chinese Perancang Kebaya Indonesia (1)

Kebaya

“Kesuksesan itu tidak bisa diukur dengan pencapaian kepemilikan tetapi seberapa besar saya memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Kesuksesan itu bukan pencapaian tapi kerelaan.” - Anne Avantie

Bela negara bukan hanya menjadi hak dan kewajiban TNI yang dilakukan dengan mengangkat  senjata  saja,  akan  tetapi  menjadi  hak  dan  kewajiban  seluruh  warga  negara untuk  turut  serta  dalam  bela  negara  karena  ancaman  dan  gangguan  bagi  NKRI  bukan hanya  bersifat  militer  namun  juga  dapat  bersumber  dari  non  militer  seperti  ideologi, politik,  ekonomi,  sosial  budaya,  informasi  dan  teknologi,  serta  keselamatan  umum. 

Bekerja secara profesional atau menjalankan profesi sebaik mungkin merupakan salah satu upaya  dalam  ikut  serta  dan  berpartisipasi  aktif  dalam  bela  negara.  Profesionalisme merupakan suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk selalu meningkatkan dan  mengembangkan  kompetensinya  yang  bertujuan  agar  kualitas  keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan.

Perancang  busana   (fashion  designer)  merupakan  seseorang   yang  menciptakan, memodelkan,  dan  membuat  suatu  pakaian  dari  nol  maupun  dari  berbagai  inspirasi sehingga dapat digunakan oleh orang lain.

Seseorang yang sukses besar dalam profesi ini biasanya mempunyai daya imajinasi dan kreativitas yang luar biasa. Sama halnya dengan Anne   Avantie   merupakan   seorang   perancang   busana   yang   akrab   dikenal   sebagai trendsetter  fashion  kebaya  Indonesia  yang  mampu  membuat  dan  merubah  citra  kebaya nasional berkesan kuno menjadi busana yang menarik dan tetap mempertahankan identitas budaya Indonesia.

Padahal Anne Avantie merupakan seorang Chinese karena dia memiliki silsilah dari keluarga keturunan Tionghoa. Keturunan Tionghoa di Indonesia masih kerap disalahpahami oleh sebagian orang. Stigma, rasa curiga, dan keraguan akan nasionalisme Indonesia mereka, masih kerap muncul.

Tetapi lain halnya dengan seorang Annie Avantie, meskipun dia Chinese dan juga pernah menjadi salah satu korban kerusuhan rasialis pada Mei 1998 di Solo saat toko orang tuanya dibakar massa, tapi tidak menyurutkan cintanya terhadap Indonesia. Hal ini dia wujudkan melalui karya-karya yang dibuatnya dan prestasi yang diraihnya.

Anne Avantie dapat dikatakan sebagai fashion designer yang professional karena perjalanan karirnaya sudah mencapai 30 tahun dalam bidang perancangan busana sehingga keahlian dan karya-karyanya tidak diragukan lagi khususnya dalam merancang kebaya.  Dia  sangat  menyukai  kebaya  karena  memiliki  pandangan  lain  tentang  kebaya yang  dibuatnya.

Di  saat  kebanyakan  desainer  muda  lebih  memilih  untuk  memproduksi fashion  modern,  Anne  Avantie  memilih  untuk  membuat  kebaya  tradisional  dengan sentuhan   yang   modis   dan   trendi.   Dari   hasil   pemikirannya,   kebaya   Indonesia   yang diproduksinya  telah  dikenal  hingga  skala  internasional  dan  menguasai  pasar  Indonesia. Selain itu, kebaya hasil karyanya juga sering dipakai para public figure Indonesia hingga Miss Universe  yang pernah datang ke  Indonesia.

Dengan demikian dapat terlihat bahwa Anne  Avantie  memiliki  ciri  profesional  an  expert  dengan  karakter  bela  negara  cinta terhadap   tanah   air   serta   sadar   berbangsa   dan   bernegara   karena   dia   mencintai   dan melestarikan budaya Indonesia melalui keahlian dalam karya-karya yang dibuatnya yaitu kebaya   sampai   dapat   mengenalkannya   ke   dunia   Internasional.

Meskipun   dia   harus bersaing  dengan  fashion  modern,  akan  tetapi  karya  kebaya  yang  dibuatnya  tidak  kalah menarik dengan fashion modern dan tentunya dengan mempertahankan identitas budaya.

Selain  itu  dia  juga  terlihat  bahwa  seorang Anne  Avantie  sangat  menjunjung tinggi  nilai toleransi, keberagaman, dan menghargai perbedaan sebagai sebuah prinsip dalam menjalin hidup  yang harmonis dalam berbangsa dan bernegara karena  rasa saling toleransi sudah diajarkan di keluarganya semenjak dia kecil, perbedaan agama dan budaya juga bisa hidup berdampingan dalam satu keluarga.

Awal  profesi  Anne  Avantie  dimulai  dari  membuat  pakaian  tari  dan  kemudian mencoba membuat sebuah pola rancangan baru untuk produk fashion salah satunya yaitu kebaya.  Anne  Avantie  mencurahkan  segala  pikirannya  untuk  membuat  pola  rancangan kebaya yang unik dan terkesan tradisional serta tidak pernah kehabisan inspirasi selama 30 tahun  berkarir.

Dia  kerap  mendapatkan  inspirasinya  dengan  melihat  dari  orang-orang sekitanya,  karena  menurutnya  salah  satu  kunci  kesuksesannya  dalam  bergelut  di  dunia busana  adalah  selalu  mendengarkan  konsumen  dan  memaknai  setiap  pertemuan  dengan orang  lain  serta  menghargai  kritik  saran  dari  konsumen  untuk  menjadikan  setiap  karya yang  dibuatnya  memiliki  nilai  yang  bermakna  dan  keunikan  tersendiri. Bahkan  tidak jarang  banyak  oknum-oknum  yang  meniru  hasil  karyanya.

Hal ini menunjukkan bahwa Anne Avantie seorang big thinker. Sebagai pemikir  besar  harus  dapat  menyelesaikan  masalah  dengan  mencari  jalan  keluar  secara bijak. Terlihat   bahwa   kritikan-kritikan yang diperoleh tidak menyurutkan minat berkarya, akan  tetapi,  bagi  Anna  Avantie  justru  dari situlah  dijadikan  sebuah  inspirasi membuat karya rancangan kebayanya.

Nilai karakter bela negara yang terdapat pada ciri profesional ini yaitu yakin  akan  pancasila  sebagai  ideologi  negara  karena  Anne  Avantie  selalui  menghargai pendapat dari saran maupun kritik yang disampaikan para konsumen yang sangat berguna untuk memperbaiki karya-karya rancangan kebaya  yang dibuatnya  semaksimal mungkin untuk masa yang akan datang.


Penulis : Roudlotul Badi'ah

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama