Karena manfaat yang tinggi tersebut banyak orang mengkonsumsi ikan baik berupa daging ikan segar maupun makanan-makanan yang merupakan hasil olahan dari ikan.
Salah satu makanan hasil olahan dari ikan adalah kerupuk, produk makanan kering dengan "bahan baku ikan dicampur dengan tepung tapioka ini" sangat digemari masyarakat terutama di Dusun Ngujung.
Industri Rumah Tangga di Dusun Ngujung, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berhasil membuat produk olahan kerupuk berbahan ikan mujair.
Makanan ini sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan kerupuk, makanan ini menjadi kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak, gurih dan ringan.
Selain rasa yang enak tersebut kerupuk juga memiliki kandungan zat-zat kimia yang diperlukan oleh tubuh manusia, hal ini menunjukkan bahwa kandungan protein pada ikan tidak banyak yang hilang setelah mengalami pengolahan, jika dibandingkan dengan kerupuk udang, kandungan vitamin dan mineral pada kerupuk lebih rendah.
KKN Kelompok 03 ITBAD Lamongan periode 2023 pada tanggal 07 Agustus, ikut serta dalam pembuatan kerupuk ikan air tawar bersama Ibu Asmaiyah
Proses pembuatan kerupuk sangatlah sederhana dan mudah diusahakan. Industri ini banyak berkembang di wilayah-wilayah perairan dengan produksi ikan tinggi, di samping dapat diusahakan dengan peralatan modern.
Usaha ini juga dapat dijalankan dengan peralatan tradisional oleh sebab itulah usaha kerupuk banyak dilakukan oleh pelaku industri rumah tangga yang ada di Dusun Ngujung.
Industri Rumah Tangga ini sudah lama telah digeluti oleh kelompok ibu-ibu masyarakat Dusun Ngujung.
Salah satu pelaku Industri Rumah Tangga yang ada di dusun ngujung yaitu Ibu Asmaiyah mengungkapkan ide awal dari pembuatan krupuk dari ikan air tawar ini karena bahan baku cukup melimpah di daerahnya.
Karena kerupuk dapat diproduksi sehari-hari dan tidak tergantung pada musim. Alasan Ibu Asmaiyah membuat kerupuk dari ikan air tawar ini selain karena bahan baku yang cukup melimpah yaitu adanya permintaan kerupuk yang berasal dari agen atau toko dan pedagang.
Ibu Asmaiyah menjual produk kerupuknya dengan harga yang relatif murah yaitu Rp 2000 per bungkusnya.
Dengan harga yang relatif murah ini kemasan yang digunakan oleh Ibu Asmaiyah terbilang cukup sederhana yaitu dengan plastik kiloan dan cara perekatannya juga masih menggunakan metode manual yaitu dengan melelehkan di atas lilin.
Kelazzzzz
BalasHapusSangat inspiratif👍
BalasHapusPosting Komentar