Peran Mahasiswa dalam Kebangkitan Ekonomi Daerah


PT bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk,  atau yang kita kenal dengan nama Bank Jatim adalah sebuah badan usaha milik daerah Jawa Timur. 

Jumat, tanggal 09 September 2022 pada kegiataan MASTAMA (masa Ta'aruf Mahasiswa) Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan Bank Jatim datang untuk menjadi pemateri dengan mengangkat judul "Peran mahasiswa dalam kebangkitan ekonomi daerah" 

Sosial media sudah sangat tidak asing bagi kita sebagai anak muda. Pastinya juga mahasiswa sudah mengetahui adanya marketing dimedia sosial.  

Dengan marketing di sosial media kita dapat mempromosikan produk-produk yang kita jual. Kita juga dapat membantu UMKM, membantu usaha orang tua dan pastinya usaha kita sendiri. 

Dengan mempromosikan  usaha melalui sosial media jangkauan pasar kita akan semakin luas. Yang artinya kita akan dapat memancing banyak konsumen untuk mengenali produk-produk yang kita jual. 

Kita sebagai mahasiswa mempunyai peran untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai marketing di media sosial.  

Kita sebagai mahasiswa harus mampu berkontribusi dalam kemajuan daerah. Sebagai contoh desa wisata. Apabila sebuah wisata tidak dipromosikan maka dapat dipastikan wisata tersebut akan tutup. 

Tutupnya wisata desa ini dikarenakan kurangnya pengunjung. Dan hal ini dapat terjadi karena kurang taunya para masyarakat akan adanya wisata tersebut. 

Oleh karena itu, promosi disini sangat penting untuk kemajuan desa wisata tersebut.  

Ibu denies, menyampaikan jika kita sebagai mahasiswa sangat mempunyai peran penting dalam perkembangan daerah. 

"kita sebagai seorang mahasiswa mempungai peran untuk mengenalkan wisata yang ada kepada masyarakat luas" ujar beliau

Selanjutnya, mahasiswa harus pandai mengatur financial planing. 

"generasi milenial diramalkan tidak akan bisa membeli rumah" ujar beliau.  

Ramalan ini ada dikarenakan melihat perilaku atau kebiasaan generasi milenial yang lebih mementingkan kebutuhan gaya hidup yang mewah untuk dipamerkan di sosial medianya. Generasi saat ini dilihat hanya berfoya-foya saja.

Untuk  membantah ramalan tersebut kita harus mampu mengatur keuangan dengan baik. Untuk permulaan kita harus mampu mempu membagi antaraa saveing dan leaving. 

"yang pertama kita harus mampu membagi antara saving dan leaving. Dimana 25% untuk saveing dan 75% leaving"  ujar ibu denies. 

Ini adalah sebuah dasar agar keuangan kita dapat teratur dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. 

Setelah dirasa cukup baik dalam mengatur financial planing diatas dapat mencoba mengatur financial planing yang dibagi menjadi 3 yaitu,  leaving, saving, dan playing. 

" untuk financial planing ini leaving 50%, 30% untuk dana darurat,  dan 20% untuk berlibur" ujar beliau. 

Disini leaving sendiri adalah untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti halnya makan, pakaian, dll.  Untuk saving atau tabungan sendiri dapat digunakan untuk dana darurat.

Dana darurat adalah adalah dana yang dikeluarkan dikarenakan adanya keadaan-keadaan mendadak, hal-hal yang tidak terduga, seperti halnya sakit, ban kendaraan yang bocor, dan hal-hal yang terjadi secara mendadak lainnya.  

Sedangkan playing dalah dana yang digunakan untuk berlibur atau merefresingkan fikiran. 

Untuk dapat mengatur 3 metode diatas diharuskan memiliki 3 rekening.  Agar dapat teratur dengan baik. Satu rekening untuk leaving, satu untuk saving, dan satu untuk playing. 

Sebagai seorang mahasiswa kita harus benar-benar pandai dalam mengatur keuangan.  Tanpa adanya financial planing ini maka segala tujuan keuangan untuk kedepannya tidak akan berjalan dengan baik. 

Sebagai seorang mahasiswa kita mempunyai peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah. Dengan cara membantu atau mengenalkan marketing sosial media kepada para UMKM sekitar.  Dan dengan mampu mengangkat wisata-wisata yang ada di daerah. Hal tersebut dapat membantu kebangkitan ekonomi di daerah masing-masing. 



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama