APOTIK Analisis Problematika Politik Menjadi Tema Besar Pada Kajian Bidang Hikmah PK IMM Ahmad Dahlan Lamongan

Minggu (26/02/2023), PK IMM Ahmad Dahlan mengadakan kajian yang di rancang oleh Bidang Hikmah yaitu kajian yang membahas mengenai politik, dengan tema besarnya yaitu APOTIK (Analisis Problematika Politik) materi atau sub pokok yang akan diulas di dalamnya mengenai bagaimana kita sebagai mahasiswa menyikapi tahun politik di Indonesia.(Kabid Hikmah PK IMM Ahmad Dahlan)

Kajian harus menjadi tradisi dan menjadi kewajiban bagi kita sebagai kader. Kajian jangan hanya menjadi proker saja, tradisi kajian harus menjadi dasar di wilayah pimpinan komisariat, dan tugas kita bagaimana kajian ini menjadi tradisi keilmuan. (Ketum PC IMM Periode 2021-2022).

PK IMM Ahmad Dahlan Lamongan berharap agar dapat terus melakukan kajian-kajian keilmuan secara masif di wilayah komisariat seperti halnya dengan kajian ini kita mendapatkan ilmu di wilayah per politikan

Politik ada banyak sekali seperti menyelam dalam samudera karena sangat luasnya mengenai politik, tujuan partai politik sendiri adalah untuk meningkatkan standar hidup daerah dan memulai kegiatan pembangunan, melalui berbagai skema dan program yang dijalankan oleh pemerintah. Ia cenderung menciptakan, melestarikan atau mengubah aturan baru, di mana warga negara tinggal.

Akan tetapi dalam tujuannya tersebut tidak semua sesuai terkadang masyarakat kita beranggapan atau bermindset bahwa politik itu kotor, maka kita sebagai mahasiswa harus menghilangkan jauh-jauh mindset tentang politik itu kotor,karena pada dasarnya politik disini adalah seni mengatur negara. (Satria Putra Wibisono, S.H)

Ilmu filsafat melahirkan cabang ilmu politik, seiring berjalannya waktu ilmu politik memecah lebih luas dalam konteks keilmuannya. 

Terdapat tiga paradigma yang menjadi dasar melihat fenomena dalam ilmu

politik. Ketiga paradigma itu adalah

  1. Paradigma positivis (positivist paradigm),
  2. Paradigma konstruktivis (constructivist paradigm)
  3. Paradigma kritis (critical social science paradigm).

Satria Putra Wibisono, S.H selaku pemateri berpendapat sejatinya fungsi teori politik adalah norma dan moral, 

Jika partai politik tidak mengedepankan etika atau moral berarti ada yang salah dalam partai mereka tugas kita adalah mengkritisinya agar mengedepankan moral dan etika dalam berpolitik, norma, moral dan nilai harus di kedepankan bagi partai politik atau pelaku politik.

Dengan banyaknya persoalan² dalam dunia partai politik atau dunia politik kita tidak salah juga jika mengasumsikan bahwa politik itu kotor dengan dasar banyaknya kecurangan dan permasalahan yang ada didalam nya.

Adapun permasalahan² dalam politik adalah

  1. Mengikutsertakan selebritis yang tidak mumpuni dibidang politik dengan mengandalkan kepopuleran. 
  2. Persaingan politik yang tidak sehat sehingga memberikan dampak negatif bagi pihak manapun. 
  3. Pendanaan partai politik.
  4. Politik identitas, yaitu politisi yang mengedepankan identitas seperti suku, ras, agama, dan identitas kedaerahan untuk meraih suara terbanyak ketimbang program kerja yang paling baik untuk kepentingan masyarakat atau politik yang berorientasi kerja.
  5. Politik transaksional.

Dengan berakhirnya kajian pada hari. Pemateri memberikan closing statement bagi kita sebagai mahasiswa yaitu.

"Sebagai mahasiswa bagaimana cara menyikapi permasalahan tersebut?"



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama