Bandung, Jawa Barat. Merupakan salah satu kota besar yang berada di Negara kita Indonesia. Baru-baru ini Bandung menggemparkan warga Negara karena kabar bertambahnya jumlah kasus HIV AIDS. Dan yang mengejutkan rata-rata pengidap penyakit menular tersebut adalah seorang mahasiswa.
Menurut data KPA Kota Bandung Rata-rata pengidap penyakit HIV AIDS ini rentan terjadi pada usia 21 tahun sampai dengan 29 tahun. Peningkatan angka kasus HIV AIDS di kota Bandung per Desember 2021 jumlah pengidap HIV/AIDS mencapai 12.358 yang telah melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung. Data tersebut Dilansir oleh Utara Times dari Instagram @pikiranrakyat.
Sis Silvia Dewi, KPA Kota Bandung mengungkapkan terdapat 5.943 kasus penularan di kota Bandung dan 6.47 persennya atau sekitar 414 kasus diidap oleh kalangan mahasiswa beliau juga mengungkapkan penularan HIV/AIDS ini dapat terjadi pada semua kalangan dan tak terkecuali dapat terjadi pada kalangan mahasiswa.
Kasus ini pasti menimbulkan rasa prihatin dan juga miris. Sangat disayangkan para mahasiswa yang berada pada usia produktif malah tertular virus HIV/AIDS ini. kasus ini harus segera ditindak lanjuti agar jumlah kasus HIV AIDS pada Negara kita dapat berkurang, terutama pada kalangan mahasiswa, anak muda calon pemimpin Negara di masa depan.
“itu sangat memprihatinkan dan itu tugas berat dakwah kita. Bagaimana dakwah bisa berpengaruh. Ini indikasi kemrosotan moral,” ujar sekretaris Umum PP Persis Hari Muslim kepada wartawan di acara silahturahmi akbar Persis di stadion Si Jarak Harupat, Sabtu (27/8/2022)
“ini adalah PR besar bagi pemerintah, stakeholder dan buat aktivis dakwah, masih banyak medan dakwah yang belum tersentuh dan itu menjadi PR.” Begitu katanya.
Hal ini merupakan tugas besar untuk pemerintah dan aktivis dakwah dalam mengatasi masalah tersebut.
Lantas apa sebenarnya HIV/AIDS ini?
Dilansir oleh alodocter.com HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dam menghancurkan sel CD4. Jika masih banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang bebagai penyakit.
Sedangkan AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi telah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV ini dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Dan tidak dapat menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.
Seperti apa gejala terkena HIV /AIDS?
Dilansir oleh alodokter.com pada 2-6 minggu setelah terinfeksi penderita kebanyakan akan mengalami flu ringan. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak akan terlihat selama bertahun-tahun meski virus HIV terus merusak kekebalan tubuh penderitanya, sampai HIV berkembang ke stadium lanjut menjadi AIDS.
Apa saja penyebab dan faktor risiko HIV dan AIDS?
Dilansir oleh alodokter.com terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan adalah seperti, berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, menggunakan jarum suntuk bersama-sama, melakukan pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pengaman diri yang cukup.
Seperti apa pengobatan HIV dan AIDS?
Sampai sekarang belum terdapat pengobatan yang dapat mengatasi atau menyembuhkan penderita tertular virus ini. akan tetapi terdapat obat yang dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.
Obat yang dimaksud berupa terapi antiretroviral (ARV). ARV bekerja mencegah virus HIV bertambah banyak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh. Ini mengapa disebutkan jika HIV/AIDS ini merupakan penyakit seumur hidup.
Posting Komentar