Secara umum, kemampuan public speaking memberikan beberapa manfaat kepada diri kita dan orang lain yakni diantaranya dapat membangun relasi yang lebih luas, komunikator yang baik, peningkatkan value (nilai) diri, serta dengan public speaking yang baik dapat meningkatkan kepercayaan diri ketika berbicara di depan khalayak umum. Lalu menurut kalian apakah public speaking penting dimiliki bagi seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya?.
Sebagai seorang pemimpin tentunya tidak akan terlepas dari kata komunikasi. Seperti halnya dapat kita cermati ketika seorang pemimpin suatu organisasi melakukan koordinasi dengan setiap departemen atau bidang yang ada dalam organisasi tersebut, jika kemampuannya dalam berkomunikasi kurang maksimal, maka akan terjadi miss comunication atau kesalahan dalam mempresepsikan maksud yang ingin disampaiakan oleh orang tersebut.
Kemudian kesalahan berkomunikasi tersebut akan berimbas pada kesalahan dalam menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Salah satunya adalah sebagai seorang pemimpin pastinya ketika berada dalam suatu forum kegiatan sering terlihat bahwa seorang pemimpin menyampaikan suatu sambutan di awal acara atau memberikan pengarahan terkait kegiatan yang akan dilangsungkan tersebut.
Pemimpin memiliki value terbaiknya saat komunikator dan publik speakingnya mampu menjadi pesan khusus bagi pendengarnya
Jika pemimpin tersebut kurang bisa menguasahi public speaking pastinya audience tidak dapat menarik kesimpulan dari apa yang disampaikan, atau dalam istilah bahasa jawanya “glambyar”. Dari hal tersebut, bisa saja citra dan value dari pemimpin tersebut dicap dengan kata "kurang mumpuni".
Oleh karenya, menurut penulis kemampuan public speaking sangatlah diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Karena keberhasilan kita dalam berkomunikasi atau pengolahan komunikasi yang baik dapat menjadikan faktor positif keberhasilan dalam kepemimpinan organisasi.
Kita tidak perlu menghafalkan seluruhnya terkait apa yang kita sampaikan dan bergantung pada teks yang kita buat, karena itu akan melemahkan nilai dalam retorika saat penyampaian. Cukup memahami pembahasan yang ingin di sampaikan beserta alasan atau faktor pendukung lain yang mempelopori tersebut, serta tidak melupakan perhatian pada siapa audience di depan kita.
Dari hal tersebut perlu kiranya untuk memperhatikan penataan bahasa saat melakukan public speaking agar pesan yang coba kita sampaikan dapat tersampaikan dengan baik karena menggunakan bahasa yang baik dapat dimengerti oleh audience. Pada saat yang sama pesan yang kita sampaikan juga dapat diterima dengan baik.
Dapat kita ambil contoh dari presiden kedua Kita yakni presiden Soeharto yang lebih banyak menggunakan diksi denotatif dalam pidatonya. Beliau memilih untuk menggunakan diksi yang ada di dalamnya untuk memaknai suatu konsep dasar, tanpa ada tambahan nilai rasa dengan tujuan agar pembaca dapat menerima fakta pesan yang disampaikan dengan tepat. Namun beliau juga membumbui pidatonya dengan beberapa diksi konotatif untuk membuat apa yang disampaikannya lebih menarik dan tidak menjenuhkan.
Kemudian telah kita ketahui bersama bahwa seorang pemimpin perusahaan Apple yakni Steve Jobs merupakan salah satu inovator terbaik produk teknologi yang dapat menciptakan karya perusahaan dengan inovasi-inovasi yang canggih. Pada kesempatan launcing karya yang unggul serta mengikuti perkembangan zaman dengan kemampuan penyampaian campaign dan gaya berbicaranya. Oleh karenanya ia mampu menghipnotis para inovator teknologi sehingga membawa kesuksesan bagi perusahannya hingga saat ini.
Tidak hanya itu saja, tokoh yang dikenal sebagai Bapak Proklamator RI yakni Ir. Soekarno dikenal pula atas kemampuannya dalam berkomunikasi. Bung Karno sapaan akrabnya dikenal khlayak umum sebagai sosok orator dan "One of the best speakers" dengan gaya retorikanya.
Dalam beberapa penggalan pidato, beliau menggunakan diksi yang tepat sehingga pesan atau maksud yang ingin disampaikan dapat tersampaikan kepada audience dan dengan penggunaan beberapa repetisi atau pengulangan kata sebgai pengingat disetiap pidatonya membuat pesan tersebut mudah untuk di pahami hingga menjadi pesan khusus oleh pendengarnya.
Selain itu, ketika dalam penyampaian beliau faktor mimik tubuh atau bahasa tubuh memiliki makna tersendiri dari apa yang disampaikan oleh beliau. Dari hal tersebut akhirnya dapat menumbuhkan rasa kepercayaan dan dapat mempengaruhi sebagian besar rakyatnya untuk terus menumbuhkan jiwa optimis akan nasionalisme dan membangun persatuan negeri.
Dalam beberapa contoh tersebut bisa kita artikan bersama betapa pentingnya kita sebagai seorang pemimpin untuk bisa melakukan public speaking dengan baik karena dapat memberikan kesan yang baik bagi nilai diri sendiri, kepercayaan orang lain terhadap kita, dan terkait dengan perkembangan perusahaan atau organisasi yang kita pimpin. Karena sejatinya semua siklus kehidupan tidak akan lepas dari komunikasi.
Public speaking yang baik dan tersampaikan menjadi jembatan bagi kita untuk meraih keberhasilan dalam memajukan suatu lingkup organisasi perusahaan atau organisasi masyarakat yang kita pimpin. Jadi mulai dari sekarang, jika ingin menjadi seorang pemimpin tidak cukup hanya berpondasi pada jiwa kepemimpinan dalam diri saja tapi juga perhatian pada kemampuan berkomunikasi.
Penulis : Anggraeni Sovi M.S.
Posting Komentar