Upaya Kultural : Kajian Ruang Adil Gender Oleh Alumni DAD V PK IMM Ahmad Dahlan


LAMONGAN, ADNEWS — Berbicara soal gender, istilah ini berasal dari bahasa Latin "genus" yang berarti jenis atau tipe. Dalam konteks ini, gender merujuk pada sifat dan perilaku yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh sosial dan budaya. Saat ini, krisis gender bukan hanya soal definisi, tetapi juga bagaimana kita memperlakukan perbedaan gender dengan adil dalam masyarakat, karena baik laki-laki maupun perempuan hidup berdampingan.

Pada Kamis, di Aula ITB AD Lamongan (23/05/2024) Alumni DAD V PK IMM Ahmad Dahlan Lamongan mengadakan kajian bertema "Ruang Adil Gender Dalam Koridor Ikatan" bersama Anis Aulia, Founder Platform Perempuan Merah, sebagai pembicara. 

Achmad Aldi Ansya Firdaus, Ketua Pimpinan Komisariat IMM Ahmad Dahlan Lamongan, menjelaskan bahwa tema ini dipilih karena keresahan anggota terkait peran immawati dalam organisasi. Mereka mempertanyakan porsi dan kontribusi antara immawan dan immawati, serta kekhawatiran tentang diskriminasi dalam organisasi. Tujuannya adalah agar anggota lebih terbuka dan fleksibel dalam menjalankan organisasi melalui pemahaman tentang kesetaraan gender, yang dilihat dari peran sosial, bukan biologis.

Sebagai pemateri IMMAWATI Anis, sapan akrabnya menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Menurutnya, sampai detik ini masih banyak terjadi diskriminasi kepada kaum perempuan oleh kaum laki-laki dalam hal mendapatkan hak dan kesempatan yang sama dalam segala bidang. 

IMM sebagai organisasi ortom Muhammadiyah harus bisa menjadi contoh organisasi yang bisa memuliakan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki yang sesuai dengan tujuan muhammadiyah yakni, Menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam tujuan ini konteks kata "Masyarakat" digunakan untuk perempuan dan laki-laki tanpa memandang perbedaan hak dalam memperoleh kesempatan yang sama. 

Sehingga kesetaraan gender yang dimaksudkan bukan dari aspek biologis, namun pandangan bahwa semua orang baik laki-laki maupun perempuan harus mempunyai kesempatan, sumber daya dan pengetahuan yang seimbang, serta menerima perlakuan yang setara tidak diskriminatif. Berdasarkan identitas manusia yang bersifat kodrati. Kesetaraan gender dilihat bukan dari peran biologis melainkan dilihat dari peran sosial, sebab peran biologis sejatinya diciptakan dari tuhan sedangkan peran sosial dapat diciptakan oleh manusia. Didalam koridor ikatan masih ada peran sosial yang dianggap masih tidak setara diantaranya terkait kepemimpinan, sikap membanding-bandingkan, dan keberanian.  

IMM terus berusaha mengatasi masalah diskriminasi dan patriarki melalui perkaderan kultural dan struktural. Perkaderan kultural dilakukan dengan menciptakan ruang diskusi seperti kajian ini, sementara perkaderan struktural-utama mencakup kegiatan seperti DAD, DAM, dan DAP.

Beberapa peserta kajian memberikan jawabannya atas respon kegiatan ini. Pertama Immawati Isqilla Dea Rahmania Sasmita, "Saya mendapatkan ilmu bahwasannya kesetaraan gender sangatlah penting dan perlu di terapkan di IMM melihat krisis saat ini. Karena dalam IMM sendiri terkait peran immawati masih kurang eksistensinya."

Kedua Immawan Fadhil Ahmad Al Roudhl menurutnya, "Perlindungan terhadap keamanan dan kesejahteraan perempuan ataupun laki-laki didalam organisasi merupakan aspek penting. Terutama dalam konteks yang mungkin melibatkan interaksi sosial yang intens. Mengatasi  ini memerlukan komitmen dari seluruh anggota IMM untuk memastikan kesetaraan gender, inklusi, dan pengakuan terhadap kontribusi dari semua individu. Tanpa memandang gender mereka supaya dapat dicapai melalui kebijakan yang inklusif, pelatihan kesadaran, promosi perempuan dan laki-laki dalam posisi kepemimpinan, serta budaya organisasi yang mendukung partisipasi dari semua anggota."

Kesetaraan gender masih menjadi tugas bersama yang harus terus diusahakan demi kebaikan bersama.

Penulis : Anggraeni Sovi Maria S.



#ITBADLA
#IMM
#keadilangender

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama